Di Model Data, setiap kolom memiliki tipe data terkait yang
menentukan tipe data kolom: bilangan bulat, bilangan desimal, teks, data mata
uang, tanggal dan waktu, dan sebagainya. Tipe data juga menentukan jenis
pengoperasian yang dapat Anda lakukan pada kolom, dan ruang memori yang
diperlukan untuk menyimpan nilai di kolom.
Jika
add-in PowerPivot digunakan, Anda dapat mengubah tipe data kolom. Anda mungkin
perlu melakukan ini jika kolom tanggal diimpor sebagai string, namun Anda
memerlukan tipe data lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Mengatur tipe data kolom di PowerPivot.
Isi artikel
- Ringkasan tipe data
- Konversi Tipe Data Implisit dan Eksplisit dalam Rumus DAX
- Menangani nilai kosong, string kosong, dan nilai nol
Tabel berikut mencantumkan tipe data
yang didukung dalam Model Data. Bila Anda mengimpor atau menggunakan nilai
dalam rumus, meskipun sumber data asli berisi tipe data yang berbeda, data akan
dikonversi ke salah satu tipe data ini. Nilai yang dihasilkan dari rumus juga
menggunakan tipe data ini.
Tipe
data di Excel
|
Tipe
data di DAX
|
Deskripsi
|
Bilangan Bulat
|
Nilai integer 64 bit (8 byte) 1,
2
|
Angka tanpa nilai desimal. Integer
dapat berupa angka positif atau negatif, namun harus berupa bilangan bulat
antara -9.223.372.036.854.775.808 (-2^63) dan 9.223.372.036.854.775.807
(2^63-1).
|
Bilangan Desimal
|
Bilangan riil 64 bit (8 byte) 1,
2
|
Bilangan
riil adalah angka yang dapat memiliki nilai desimal. Bilangan riil mencakup
rentang nilai yang luas:
Nilai
negatif dari -1.79E +308 hingga -2.23E -308
Nilai
Nilai
positif dari 2.23E -308 hingga 1.79E + 308
Namun,
jumlah digit yang signifikan dibatasi hingga 17 digit desimal.
|
TRUE/FALSE
|
Boolean
|
Nilai Benar atau Salah.
|
Teks
|
String
|
String
data karakter Unicode. Dapat berupa string, angka, atau tanggal dalam format
teks.
Panjang
string maksimum adalah 268.435.456 karakter Unicode (256 megakarakter) atau 536.870.912
byte.
|
Tanggal
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal
dan waktu dalam representasi tanggal-waktu yang dapat diterima.
Tanggal
yang valid adalah semua tanggal setelah 1 Januari 1900.
|
Mata Uang
|
Mata Uang
|
Tipe data mata uang memungkinkan
nilai antara -922.337.203.685.477,5808 hingga 922.337.203.685.477,5807 dengan
empat digit desimal presisi tetap.
|
T/A
|
Kosong
|
Nilai kosong adalah tipe data di
DAX yang menyatakan dan menggantikan null SQL. Anda dapat membuat nilai
kosong dengan fungsi BLANK, dan menguji kosong dengan fungsi logika ISBLANK.
|
1 Rumus DAX tidak mendukung tipe data
yang lebih kecil daripada yang tercantum dalam tabel.
2 Jika Anda mencoba mengimpor data
yang memiliki nilai numerik sangat besar, impor mungkin gagal dengan kesalahan
berikut:
Kesalahan database dalam memori:
Kolom '<Nama kolom>' pada tabel '<nama tabel>' berisi nilai
'1.7976931348623157e+308', yang tidak didukung. Operasi telah dibatalkan.
Kesalahan ini terjadi karena
PowerPivot menggunakan nilai tersebut untuk menyatakan null. Nilai dalam daftar
berikut adalah sinonim nilai null:
Nilai
|
|
9223372036854775807
|
|
-9223372036854775808
|
|
1.7976931348623158e+308
|
|
2.2250738585072014e-308
|
Hapus nilai dari data Anda, lalu
coba impor kembali.
DAX menggunakan tipe data table
dalam banyak fungsi, seperti agregasi dan penghitungan inteligensi waktu.
Fungsi tertentu memerlukan referensi tabel; fungsi lainnya menghasilkan tabel
yang kemudian dapat digunakan sebagai input fungsi lainnya. Dalam beberapa
fungsi yang memerlukan tabel sebagai input, Anda dapat menentukan ekspresi yang
mengevaluasi tabel; untuk fungsi tertentu, referensi tabel dasar diperlukan.
Untuk informasi tentang persyaratan fungsi spesifik, lihat Referensi Fungsi DAX.
Setiap fungsi DAX memiliki
persyaratan spesifik sesuai tipe data yang digunakan sebagai input dan output.
Misalnya, fungsi tertentu memerlukan integer untuk sejumlah argumen dan tanggal
untuk yang lainnya; sementara fungsi lainnya memerlukan teks atau tabel.
Jika data dalam kolom yang Anda
tentukan sebagai argumen tidak kompatibel dengan tipe data yang diperlukan oleh
fungsi, DAX dalam banyak kasus akan menampilkan kesalahan. Namun, jika
memungkinkan DAX akan berupaya mengkonversi data secara implisit ke tipe data
yang diperlukan. Misalnya:
- Anda dapat mengetik tanggal sebagai string, dan DAX akan mengurai string dan berupaya mengubahnya menjadi salah satu format tanggal dan waktu Windows.
- Anda dapat menambahkan TRUE + 1 dan mendapatkan hasil 2 karena TRUE dikonversi secara implisit ke angka 1 dan operasi 1+1 dilakukan.
- Jika Anda menambahkan nilai dalam dua kolom, dan satu nilai dinyatakan sebagai teks ("12") sementara yang lainnya sebagai angka (12), DAX akan mengubah string menjadi angka secara implisit, lalu melakukan penambahan untuk hasil numerik. Ekspresi berikut memberikan hasil 44: "22" + 22
- Jika Anda berupaya menggabungkan dua angka, Excel akan menampilkannya sebagai string, lalu menggabungkan. Ekspresi berikut menghasilkan "1234": = 12 & 34
Tabel berikut merangkum konversi
tipe data implisit yang dilakukan dalam rumus. Excel melakukan konversi
implisit bila memungkinkan, seperti yang diperlukan oleh operasi tertentu.
Tipe konversi yang dilakukan
ditentukan oleh operator, yang menggabungkan nilai yang diperlukan sebelum
melakukan operasi yang diminta. Tabel mencantumkan operator, dan menunjukkan
konversi yang dilakukan pada setiap tipe data dalam kolom bila dipasangkan
dengan tipe data pada baris yang beririsan.
Catatan Tipe data teks tidak
disertakan dalam tabel ini. Bila angka dinyatakan sebagai format teks, dalam
beberapa kasus PowerPivot akan mencoba menentukan tipe angka dan menyatakannya
sebagai angka.
Operator
(+)
|
BILANGAN
BULAT
|
MATA
UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
BILANGAN BULAT
|
BILANGAN BULAT
|
MATA UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Misalnya, jika bilangan riil
digunakan dalam operasi penambahan bersama data mata uang, kedua nilai ini akan
dikonversikan ke RIIL, dan hasilnya ditampilkan sebagai bilangan RIIL.
Dalam tabel berikut, header baris
adalah bilangan yang dikurangi (sisi kiri) dan header kolom adalah bilangan
pengurang (sisi kanan).
Operator
(-)
|
BILANGAN
BULAT
|
MATA
UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
BILANGAN BULAT
|
BILANGAN BULAT
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Tanggal/waktu
|
Misalnya, jika tanggal digunakan
dalam operasi pengurangan bersama tipe data lainnya, kedua nilai ini akan
dikonversikan ke tanggal, dan nilai yang dihasilkan juga berupa tanggal.
Catatan Model data juga
mendukung operator unary, - (negatif), namun operator ini tidak mengubah tipe
data operand.
Operator
(*)
|
BILANGAN
BULAT
|
MATA
UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
BILANGAN BULAT
|
BILANGAN BULAT
|
MATA UANG
|
RIIL
|
BILANGAN BULAT
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
RIIL
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
Misalnya, jika integer digabungkan
dengan bilangan riil dalam operasi perkalian, kedua angka ini akan
dikonversikan ke angka riil, dan nilai yang dihasilkan juga bilangan RIIL.
Dalam tabel berikut, header baris
adalah pembilang dan header kolom adalah penyebut.
Operator (/)
(Baris/Kolom)
|
BILANGAN
BULAT
|
MATA
UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
BILANGAN BULAT
|
RIIL
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
RIIL
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
Misalnya, jika integer digabungkan
dengan nilai mata uang dalam operasi pembagian, kedua nilai ini akan
dikonversikan ke angka riil, dan hasilnya juga berupa bilangan riil.
Dalam ekspresi Boolean, nilai
dianggap lebih besar daripada nilai string dan nilai string dianggap lebih
besar daripada nilai numerik atau tanggal/waktu; angka dan nilai tanggal/waktu
dianggap memiliki peringkat yang sama. Konversi implisit tidak dilakukan untuk
Boolean atau nilai string; BLANK atau nilai kosong dikonversi ke
0/""/false, tergantung pada tipe data nilai lainnya yang
dibandingkan.
Ekspresi DAX berikut menampilkan
aktivitas ini:
=IF("12"=12,"Ekspresi
benar", "Ekspresi salah"), returns "Ekspresi salah"
Konversi dilakukan secara implisit
untuk tipe numerik atau tanggal/waktu dalam tabel berikut:
Operator
Perbandingan
|
BILANGAN
BULAT
|
MATA
UANG
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
BILANGAN BULAT
|
BILANGAN BULAT
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
MATA UANG
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
RIIL
|
RIIL
|
RIIL
|
Tanggal/waktu
|
Di DAX, null, nilai kosong, sel
kosong, atau nilai yang tidak ada dinyatakan oleh tipe nilai baru yang sama,
yakni BLANK. Anda juga dapat membuat nilai kosong dengan fungsi BLANK, atau
menguji nilai kosong dengan fungsi ISBLANK.
Penanganan nilai kosong dalam
operasi, seperti penambahan atau penggabungan, tergantung pada masing-masing fungsi.
Tabel berikut merangkum perbedaan antara rumus DAX dan Microsoft Excel dalam
penanganan nilai kosong.
Ekspresi
|
DAX
|
Excel
|
BLANK + BLANK
|
BLANK
|
0 (nol)
|
BLANK +5
|
5
|
5
|
BLANK * 5
|
BLANK
|
0 (nol)
|
5/BLANK
|
Tidak Terhingga
|
Kesalahan
|
0/BLANK
|
NaN
|
Kesalahan
|
BLANK/BLANK
|
BLANK
|
Kesalahan
|
FALSE ATAU BLANK
|
FALSE
|
FALSE
|
FALSE DAN BLANK
|
FALSE
|
FALSE
|
TRUE ATAU BLANK
|
TRUE
|
TRUE
|
TRUE DAN BLANK
|
FALSE
|
TRUE
|
BLANK ATAU BLANK
|
BLANK
|
Kesalahan
|
BLANK DAN BLANK
|
BLANK
|
Kesalahan
|
Untuk informasi rinci tentang
penanganan nilai kosong oleh fungsi atau operator tertentu, lihat masing-masing
topik untuk setiap fungsi DAX dalam bagian Referensi Fungsi DAX.
Apakah artikel ini membantu Anda?
Berlaku pada:
Excel 2013, PowerPivot in Excel 2013
Lihat Juga:
© 2013 Microsoft Corporation. Semua
hak dilindungi undang-undang.
PL/SQL
menggunakan dua tipe cursor: implisit dan eksplisit. PL/SQL mendeklarasikan
cursor secara implisit untuk seluruh perintah-perintah manipulasi data SQL,
termasuk query-query yang hanya menghasilkan satu baris data. Namun, untuk
query-query yang menghasilkan lebih dari satu baris data, kita harus
mendeklarasikan cursor eksplisit, menggunakan cursor FOR loop, atau menggunakan
klausa BULK COLLECT.
Explicit Cursors
Kumpulan baris-baris data yang dihasilkan oleh query dapat terdiri dari nol, satu, atau banyak baris data, bergantung pada berapa banyak baris-baris data yang sesuai dengan kriteria pencarian yang kita inginkan. Ketika query menghasilkan banyak baris data, kita dapat secara eksplisit mendeklarasikan cursor untuk memproses baris-baris data tersebut. Lebih luas lagi, kita dapat mendeklarasikan cursor di dalam bagian deklaratif dari suatu blok PL/SQL, subprogram, atau package.
Kumpulan baris-baris data yang dihasilkan oleh query dapat terdiri dari nol, satu, atau banyak baris data, bergantung pada berapa banyak baris-baris data yang sesuai dengan kriteria pencarian yang kita inginkan. Ketika query menghasilkan banyak baris data, kita dapat secara eksplisit mendeklarasikan cursor untuk memproses baris-baris data tersebut. Lebih luas lagi, kita dapat mendeklarasikan cursor di dalam bagian deklaratif dari suatu blok PL/SQL, subprogram, atau package.
Kita menggunakan tiga perintah untuk mengontrol cursor: OPEN, FETCH, dan CLOSE. Pertama, kita menginisialisasi cursor dengan perintah OPEN, yang mana mengidentifikasi result set. Kemudian, kita dapat mengeksekusi FETCH secara berulang-ulang sampai seluruh baris-baris data ditampilkan, atau kita dapat menggunakan klausa BULK COLLECT untuk menampilkan seluruh baris-baris data sekali saja. Ketika baris data terakhir selesai diproses, kita membebaskan cursor dengan perintah CLOSE. Kita dapat memproses beberapa query di secara paralel dengan mendeklarasikan dan membuka beberapa cursor.
Ketika kita mendeklarasikan cursor, kita menamainya dan menghubungkannya dengan query tertentu dengan menggunakan sintaks :
CURSOR
cursor_name [(parameter[, parameter]...)]
[RETURN return_type] IS select_statement;
[RETURN return_type] IS select_statement;
Dimana return_type harus merepresentasikan record atau baris data di dalam database table, dan parameter terdiri dari sintaks berikut ini:
cursor_parameter_name [IN] datatype [{:= | DEFAULT} expression]
Sebagai
contoh, kita dapat mendeklarasikan cursor-cursor bernama c1 dan c2, seperti
berikut ini:
Declare
Cursor c1 is
SELECT empno, ename, job, sal FROM emp
WHERE sal > 2000;
Cursor c2 RETURN dept%ROWTYPE is
SELECT * FROM dept WHERE deptno = 10;
Nama cursor merupakan identifier tak terdeklarasi, dan bukan merupakan nama variable PL/SQL. Kita tidak dapat memberikan nilai kepada nama cursor atau menggunakannya di dalam ekspresi. Namun, cursors dan variables mengikuti aturan jangkauan yang sama. Memberikan nama cursor-cursor setelah table-table database diperbolehkan namun tidak direkomendasikan.
Cursor dapat mengambil parameters, yang mana dapat muncul di dalam query terkait dimanapun konstanta dapat muncul. Parameter-parameter formal dari cursor haruslah parameter-parameter IN. Sehingga, mereka tidak dapat mengembalikan nilai ke parameter-parameter aktual. Juka, kita tidak dapat menentukan constraint NOT NULL pada parameter cursor.
Seperti
ditunjukkan oleh contoh di bawah ini, kita dapat menginisialisasi
parameter-parameter cursor menjadi nilai-nilai default. Dengan demikian, kita
dapat melewatka jumlah aktual parameter yang berbeda kepada cursor, menerima
atau menimpa nilai-nilai default sesuai keinginan kita. Juga, kita dapat
menambahkan nilai parameter-parameter formal tanpa harus mengubah setiap
referensi terhadap cursor tersebut.
Declare
CURSOR c1 (low INTEGER DEFAULT 0,
high INTEGER DEFAULT 99) IS SELECT ...
Scope dari parameter-parameter cursor adalah lokal bagi cursor tersebut, artinya bahwa mereka dapat direferensi hanya di dalam query yang ditentukan di dalam deklarasi cursor. Nilai-nilai dari parameter-parameter cursor digunakan oleh query terkait ketika cursor dibuka.
- Membuka Cursor
Membuka cursor mengeksekusi query dan mengidentifikasi result set, yang terdiri dari seluruh baris-baris data yang sesuai dengan kriteria pencarian dari query. Untuk cursor yang dideklarasikan dengan menggunakan klausa FOR UPDATE, perintah OPEN juka mengunci baris-baris data tersebut. Contoh dari perintah OPEN adalah sebagai berikut:
Declare
CURSOR c1 IS
SELECT ename, job
FROM emp
WHERE sal < 3000;
...
Begin
OPEN c1;
...
End;
/
OPEN c1;
...
End;
/
Baris-baris data di dalam result set tidak ditampilkan ketika perintah OPEN dieksekusi. Sebaliknya, perintah FETCH menampilkan baris-baris data.
Melewatkan Parameter-parameter Cursor
Kita menggunakan perintah OPEN untuk melewatkan parameter-parameter kepada cursor. Kecuali kita ingin menerima nilai default, setiap parameter formal di dalam deklarasi cursor harus memiliki parameter aktual yang sesuai di dalam perintah OPEN. Sebagai contoh, deklarasi cursor berikut ini
Declare
emp_name emp.ename%TYPE;
salary emp.sal%TYPE;
CURSOR c1 (name VARCHAR2, salary NUMBER) IS
SELECT ...
beberapa perintah-perintah berikut ini membuka cursor:
OPEN c1(emp_name, 3000);
OPEN c1('ATTLEY', 1500);
OPEN c1(emp_name, salary);
Di dalam contoh terakhir, ketika identifier salary digunakan di dalam deklarasi cursor, ia mengacu kepada parameter formal. Namun, ketika ia digunakan di dalam perintah OPEN, ia mengacu kepada variable PL/SQL. Untuk menghindari kebingungan, gunakan identifier-identifier yang unik.
Parameter-parameter formal yang dideklarasikan dengan nilai default tidak perlu memiliki parameter aktual yang sesuai. Mereka dapat secara sederhana mengasumsikan nilai-nilai default mereka ketika perintah OPEN dieksekusi.
Kita dapat menghubungkan parameter-parameter aktual di dalam perintah OPEN dengan parameter-parameter formal di dalam deklarasi cursor dengan menggunakan notasi posisi atau penamaan. Tipe-tipe data dari setiap parameter aktual dan parameter formal terkaitnya haruslah kompatibel.
Fetching dengan Cursor
Kecuali kita menggunakan klausa BULK COLLECT (akan kita bicarakan pada bagian berikutnya), perintah FETCH menampilkan baris-baris data di dalam result set sekali pada satu waktu. Setiap fetch menampilkan baris terkini dan kemudian memajukan cursor ke baris berikutnya di dalam result set. Contohnya adalah sebagai berikut:
FETCH c1 INTO my_empno, my_ename, my_deptno;
Untuk setiap nilai kolom yang dihasilkan oleh query yang terkait dengan cursor, harus ada variable yang sesuai, dan bertipe kompatibel di dalam daftar INTO. Khususnya, kita menggunakan perintah FETCH dengan cara berikut:
LOOP
Kecuali kita menggunakan klausa BULK COLLECT (akan kita bicarakan pada bagian berikutnya), perintah FETCH menampilkan baris-baris data di dalam result set sekali pada satu waktu. Setiap fetch menampilkan baris terkini dan kemudian memajukan cursor ke baris berikutnya di dalam result set. Contohnya adalah sebagai berikut:
FETCH c1 INTO my_empno, my_ename, my_deptno;
Untuk setiap nilai kolom yang dihasilkan oleh query yang terkait dengan cursor, harus ada variable yang sesuai, dan bertipe kompatibel di dalam daftar INTO. Khususnya, kita menggunakan perintah FETCH dengan cara berikut:
LOOP
FETCH c1 INTO my_record;
EXIT WHEN c1%NOTFOUND;
-- memproses baris data (record)
END LOOP;
Query dapat mereferensi variable-variable PL/SQL dalam scope-nya. Namun, beberapa variable-variable di dalam query dievaluasi hanya ketika cursor dibuka. Di dalam contoh berikut ini,setiap menampilkan salary dikalikan dengan 2, meskipun factor ditambah setelah setiap fetch:
Declare
my_sal emp.sal%TYPE;
my_job emp.job%TYPE;
factor INTEGER := 2;
CURSOR c1 IS
SELECT factor*sal
FROM emp
WHERE job = my_job;
Begin
...
-- memproses baris data (record)
END LOOP;
Query dapat mereferensi variable-variable PL/SQL dalam scope-nya. Namun, beberapa variable-variable di dalam query dievaluasi hanya ketika cursor dibuka. Di dalam contoh berikut ini,setiap menampilkan salary dikalikan dengan 2, meskipun factor ditambah setelah setiap fetch:
Declare
my_sal emp.sal%TYPE;
my_job emp.job%TYPE;
factor INTEGER := 2;
CURSOR c1 IS
SELECT factor*sal
FROM emp
WHERE job = my_job;
Begin
...
OPEN
c1; -- disini faktor sama dengan 2
LOOP
LOOP
FETCH c1 INTO my_sal;
EXIT WHEN c1%NOTFOUND;
factor := factor + 1; -- does not affect FETCH
END LOOP;
End;
END LOOP;
End;
/
Untuk mengubah result set atau nilai-nilai dari variable-variable di dalam query, kita harus menutup dan membuka ulang cursor dengan kumpulan variable-variable input ke nilai-nilai baru mereka.
Untuk mengubah result set atau nilai-nilai dari variable-variable di dalam query, kita harus menutup dan membuka ulang cursor dengan kumpulan variable-variable input ke nilai-nilai baru mereka.
Namun, kita dapat menggunakan daftar INTO yang berbeda pada fetch-fetch yang terpisah pada cursor yang sama. Setiap fetch menampilkan baris yang lain dan memberikan nilai-nilai kepada variable-variable target, seperti ditunjukkan oleh contoh berikut ini:
Declare
CURSOR c1 IS SELECT ename FROM emp;
name1 emp.ename%TYPE;
name2 emp.ename%TYPE;
name3 emp.ename%TYPE;
Begin
OPEN c1;
FETCH c1 INTO name1; -- ini mem-fetch baris data pertama
FETCH c1 INTO name2; -- ini mem-fetch baris data kedua
FETCH c1 INTO name3; -- ini mem-fetch baris data
ketiga ...
CLOSE c1;
End;
CLOSE c1;
End;
/
DEKLARASI EKSPLISIT DAN IMPLISIT VB.NET
Deklarasi Implisit mempunyai arti bahwa program harus menggunaan statement atau
pernyataan untuk mendeklarasikan variabel , berikut adalah statement- statement
yang dapat digunakan untuk mendeklarasikan suatu variabel
Dim (nama variabel) As (tipedata)
Private (nama variabel) As (tipedata)
Static (nama variabel) As (tipedata)
Public (namavariabel) As (tipedata)
Dim, Private, Static dan Public adalah Visual Basic. NET keyword untuk mendeklarasikan area kerja
Deklarasi Implisit digunakan tanpa menggunakan kata kunci, tipe datanya dapat
diubah oleh sebuah karakter yang menandai tipe data tersebut
Integer dapat diubah hanya menjadi karakter %
Long &
Single !
Double #
Currency @
String $
Inti dari keduanya sama saja, yaitu sebagai pendeklarasian variabel, hanya beda
dalam penulisannya saja, deklarasi implisit lebih praktis digunakan,
sebagai gambaran
Dim NRP as integer
(Exsplisit)
dengan cara kedua dapat dirubah dengan hanya menuliskan
Dim NRP% (Implisit)
keduanya memiliki arti yang sama NRP sebagai namavariabel dan kata Integer juga
karakter % sebagai tipe data. Variabel dalam Visual Basic
(Deklarasi Variabel)
Variabel
dalam Visual Basic (Deklarasi Variabel)
B. Variabel dalam Visual Basic
Variabel digunakan untuk menyimpan nilai atau data yang dimiliki program aplikasi yang kita buat. Nilai yang ditampung atau disimpan oleh suatu variabel dapat berubah selama program berjalan.
B. Variabel dalam Visual Basic
Variabel digunakan untuk menyimpan nilai atau data yang dimiliki program aplikasi yang kita buat. Nilai yang ditampung atau disimpan oleh suatu variabel dapat berubah selama program berjalan.
- Deklarasi Variabel
Deklarasi
variabel harus diletakkan sebelum baris-baris perintah yang menggunakan
variabel tersebut. Ada dua cara dalam
pendeklarasian variabel, yaitu Deklarasi
Eksplisit dan Deklarasi Implisit.
Deklarasi
Eksplisit
dilakukan dengan cara menuliskan sebuah kata
kunci diikuti nama variabel serta tipe
datanya. Aturan penulisan deklarasi variabel dengan cara eksplisit
sebagai berikut : <katakunci> <namavariabel> As
<TipeData>
Contoh deklarasi variabel secara
eksplisit adalah :
Deklarasi Implisit dilakukan tanpa menggunakan kata kunci. Pada deklarasi implisit, sebuah variabel langsung digunakan disertai sebuah karakter khusus yang menandakan tipe data variabel tersebut.
Tabel 3. Beberapa Karakter Untuk Deklarasi Variabel Implisit
Contoh deklarasi secara implisit :
Sebaiknya setiap variabel yang digunakan dalam kode program dideklarasikan terlebih dahulu, agar alur jalannya program lebih terkontrol dan mudah dipahami.
Deklarasi Implisit dilakukan tanpa menggunakan kata kunci. Pada deklarasi implisit, sebuah variabel langsung digunakan disertai sebuah karakter khusus yang menandakan tipe data variabel tersebut.
Tabel 3. Beberapa Karakter Untuk Deklarasi Variabel Implisit
Contoh deklarasi secara implisit :
Sebaiknya setiap variabel yang digunakan dalam kode program dideklarasikan terlebih dahulu, agar alur jalannya program lebih terkontrol dan mudah dipahami.
0 komentar:
Posting Komentar